Selasa, Mei 20, 2014

Bersosialisasi itu Apa?
Ceritanya kurang lebih sebulan yang lalu gue di-tag dalam sebuah foto yang berisi undangan untuk datang ke acara launching novel baru dari salah satu sahabat gue yang cukup produktif di bidang menulis novel. Sebut saja namanya Supri. Di foto undangan itu ada hampir ratusan icon "Love", "Smile", "Laugh", dan ada juga puluhan komentar penuh antusiasme mereka (yang sebagian besar adalah teman-teman gue juga). Ada juga yang bilang "Aku pasti datang!", "Sampe ketemu di sana ya!", "Good luck bro! See you there!", dan gue nggak komen apa-apa karena gue belum bisa memastikan bisa hadir atau enggak.

Hari H pun datang. Gue datang ke acara launching novel tersebut. Ternyata gue bisa hadir, karena hari itu gue lagi males jalan ama pacar-pacar gue. Sesampainya di venue, Supri sudah beraksi di atas panggung. Ada ratusan pembaca antusiasnya yang duduk di kursi-kursi yang tersedia di depan panggung. Terus gue nengok kanan-kiri, gue nggak nemu satupun orang yang komen penuh antusiasme di Path itu. Beberapa menit kemudian, baru deh dateng satu orang yang gue kenal. Hingga akhir acara, dari semua orang yang komen di Path, yang akhirnya hadir di acara itu memang cuma gue dan dia. Yang lainnya? Mungkin masih sibuk nge-love-in poto-poto di Path.

Gue, sebagai orang yang hidup dan bergaul dari zaman belum ada internet, belum ada wifi, dan masih banyak T-rex yang memangsa manusia, hingga zaman yang didominasi oleh internet, merasakan perbedaan kualitas pertemanan. Sadar atau tidak, teknologi sudah membuat kita semakin merasa kesepian. Bisa kita compare zaman teknologi masih seadanya dan zaman sekarang deh. Dulu, ada sebuah ruangan di dalam rumah yang sebutannya ruang keluarga. Kenapa? Karena di ruangan itu biasanya sekeluarga ngumpul bersama, nonton satu TV, dan kadang anak-anaknya saling bacok-bacokan buat rebutan remote TV. Tapi dengan kemajuan teknologi seperti sekarang, ruang keluarga jarang terisi. Ortu nonton TV di kamar, anak-anak main gadget di kamar masing-masing. Ruang keluarga? Dipake pembantu nonton acara goyang-goyang ayan.

Di zaman serba internet ini, ada sebuah aplikasi yang mempermudah manusia untuk berkomunikasi dan bersosialisasi. Ada aplikasi untuk berkirim pesan (messenger), ada juga aplikasi untuk bersosialisasi dan berbagi banyak hal (Social Media). Aplikasi-aplikasi ini tentunya sangat mempermudah kita untuk berkomunikasi dengan sesama. Zaman gue kecil dulu, mau ngobrol temen, gue kudu dateng ke rumahnya. Itu pun belum tentu orangnya ada di rumah. Zaman sekarang, gue tinggal ngechat aja pake aplikasi messenger gue. Atau gue bisa nyusul di mana teman gue lagi nongkrong dengan petunjuk dari di mana dia check in lokasi social medianya. Bahkan, di zaman dulu gue bisa hafal, jam sekian, temen-temen gue pada nongkrong di mana. Mungkin itu insting bawaan ikatan hati kali ye. :D

Sayangnya, kemudahan-kemudahan yang ditawarkan aplikasi ini malah menciptakan efek candu kepada penggunanya. Karena untuk ngobrol sudah nggak perlu ketemu lagi, akhirnya para pengguna aplikasi yang udah kecanduan malah cenderung males ketemu. Gara-gara kebiasaan semacam ini, sebagian orang malah lebih sering menunjukkan simpati dibandingkan empati. Padahal, buat gue, empati itu lebih penting daripada simpati, karena empati itu efeknya lebih terasa.


Eh.. Empati dan Simpati itu bedanya apa sih, Al?

Simpati: Hape lo rusak? Sabar ya.
Empati: Hape lo rusak? Tenang, lo boleh make punya gue kalo lagi butuh.

Atau,

Simpati: Lo lagi patah hati? Yang kuat ya.
Empati: Lo lagi patah hati? Tenang, lo boleh make pacar gue kalo lagi butuh.

Udah paham?

Jadi, zaman gue sekolah dulu, kalo ada teman sekelas yang sakit, gue dan teman-teman pada patungan buat beli buah, terus jengukin anaknya rame-rame. Tapi di zaman serba internet ini, sebagian orang lebih milih buat ngetik "GWS ya!" dibandingin ngejenguk di rumahnya. Zaman belum ada internet, ada teman ulang tahun kita bisa inget dan bawain kue ke rumahnya. Tapi di zaman sekarang, sebagian orang baru inget ultah teman karena diingetin facebook dan ngucapinnya cuma via social media dengan ucapan "HBD WYATB!".

Secara tidak langsung, semua perbuatan simpati tanpa empati itu membuat ikatan sosial antara manusia semakin melemah. Tidak ada ikatan hati yang benar-benar kuat karena tidak banyak lagi perbuatan yang bisa dikenang. Secara, semuanya sudah terwakili oleh teks dan gambar doang. Apalagi untuk orang-orang yang benar-benar sudah kecanduan sama internet, mereka bakal berlomba-lomba untuk jadi eksis. Eksis dalam arti punya banyak orang yang dikenal, bukan punya banyak teman yang benar-benar teman. Mereka menargetkan pertemanan mereka bukan dari kualitas pertemanan, tapi kuantitas/jumlah teman. Kalo udah gitu, endingnya dia bakal punyak banyak teman, tapi sedikit yang benar-benar bisa memberi kepedulian yang nyata. Kalo udah gini, bukannya dia tetap kesepian?

Gue, sebagai orang yang masih mencoba untuk mengimbangkan antara kehidupan sosial di dunia nyata dan di internet, kadang merasa kesal dengan ulah teman-teman yang terlalu kecanduan dengan sosial media. Paling sebal di saat kita janjian untuk ketemuan dengan harapan di sana gue bisa dengerin ketawa yang ada suaranya, bukan cuma emoticon semata. Tapi pada prakteknya, teman-teman gue malah pada nunduk, megangin gadget, senyum-senyum, dan meja kami hening. Misalpun gue nanyain tentang sesuatu buat buka topik obrolan, pertanyaan gue bakal dijawab satu menit atau dua menit kemudian setelah mereka kelar menjawab chat atau komen orang di social medianya. Don't you know it sucks when you realize no one cares when you're really there, and they get busy with someones who are not there?

Gue khawatir, kalo sampai kehidupan sosial bergeser ke arah digital semua, kelak misal kita nikahin anak-anak kita, nggak ada tamu yang dateng, tapi cuma ucapan "Semoga langgeng ya!" di social media, dan sumbangan kondangannya ditransfer semua. Atau, kalo kelak kita meninggal, nggak ada yang ngelayat, tapi cuma ada ucapan "Turut berduka cita" di social media. ORANG YANG UDAH MENINGGAL NGGAK BISA MAIN SOCIAL MEDIA, KALI!!

So, dengan menulis postingan ini gue berharap, bukan memaksa, teman-teman mau menyeimbangkan kehidupan sosial di internet dan di kehidupan sosial di dunia nyata. Agar tercipta ikatan emosional yang nyata juga di sana. Kita imbangkan kembali fungsi pertemanan kita sebagai media untuk berbagi kebahagiaan dan kesedihan secara nyata. Saat teman sedih, jangan cuma dikasih emoticon peluk aja, tapi datengin, peluk dan usap matanya. Gue yakin, cara itu lebih efektif untuk mengurangi kesedihannya.

Di zaman serba internet ini, semua orang bisa bilang peduli, sayang, cinta, tapi cuma sedikit orang yang bisa nunjukin itu semua dengan perbuatan nyata.

Yap.. This is the end of the post. Sekali lagi, gue cuma sharing. Boleh diikutin atau enggak. Yang jelas, gue yakin apa yang gue sampein ini nggak mengada-ada. Kalo kalian mau berbagi tentang pengalaman kalian mengenai masalah kehidupan sosial di zaman sekarang, silakan share di comment box ya! :D

CIAO!
Read More
Sabtu, Mei 10, 2014

Hal-hal Yang Bisa Dilakuin Dengan Internet
Tadi waktu gue beberes rak lemari, gue nemu surat-surat jadul yang dikirim sama sahabat pena gue. Buat adik-adik yang lahir setelah masehi, pastinya nggak paham apa itu ‘sahabat pena’.

Jadi, zaman gue muda dulu, zaman belum ada social media, zaman belum ada internet, dan zaman cabe-cabean masih jadi embrio yang bisa digugurkan, gue sering temenan jarak jauh. Nah, karena minimnya koneksi, gue cuma bisa mengandalkan surat-menyurat via post. Rata-rata dalam sebulan, kami saling berbalas surat empat kali. Belum lagi kalo pak postnya lagi kena tifus, kadang surat gue baru nyampe setelah gue ubanan.

Dengan kemajuan teknologi, trend sahabat pena pun meredup atau bahkan menghilang karena semua bisa diwakili oleh teknologi digital. Tinggal kirim email atau chat, dalam hitungan detik atau menit, kita bisa langsung dapet balasan dari teman. Kalo dulu mau ngobrol lisan aja kudu ke wartel (warung telepon), sekarang bisa via skype dan bisa ngeliat muka lawan bicara yang berada jauuuh di sana. Cuman, tetep ada yang ngangenin dari surat menyurat sih. Dulu tiap abis dapet surat dari sahabat pena gue, yang pertama kali gue lakuin adalah mencium kertasnya. Wangi.. Aroma asmara~

Oke.. Karena gue adalah salah satu saksi hidup yang pernah menjalani kehidupan tanpa internet, gue mau sharing sudut pandang gue tentang betapa banyaknya internet sudah membantu kehidupan cowok ganteng kayak gue.

Hemat Waktu, Tenaga & Biaya
Zaman dulu, misal mau mesen tiket pesawat, gue kudu naik kendaraan, dateng ke agen tiket, terus bayar. Dengan bantuan internet, gue cukup buka website penjual tiket, pesan tiketnya dari situ, bayar via internet banking. Kegiatan yang dulunya bisa ngehabisin waktu 1 jam, bisa gue lakuin dalam waktu 5 menit berkat bantuan internet.

Zaman dulu juga kalo mau pacaran kudu rutin ke rumah gebetan, rutin ngajak jalan, dan rutin anter-jemput dia kalo pergi-pergi. Dengan bantuan internet, proses dapet pacar cuma sesimpel: Klik-Ketemuan-Jadian. Jadinya gue nggak rugi bensin lagi.

Bikin Pinter
“Tanya aja mbak Google!”
Kalimat itu udah sering seliweran di telinga kita. Iya, berkat internet semua orang bisa jadi mendadak pinter dan sok pinter. Soalnya bisa nanya apaaaa aja kepada google. Terus, google bakal ngasih jawabannya. Duh.. Andai aja zaman gue sekolah dulu udah ada HP, pasti gue nggak bakal tinggal kelas 4 kali.

Tapi, tak ada gading yang tak retak. Google juga suka sotoy. Setiap gue belum kelar ngetik pertanyaan, Google bakal ngasih rekomendasi-rekomendasi nggak wajar:

YAKALI GUE BISA HAMIL!!
atau

Kenapa juga gue ditawarin buat jadi pembunuh berantai? -___-"

Bisa Milih Hiburan Sendiri
Jujur, akhir-akhir ini gue udah gak suka nonton TV, lebih tepatnya TV lokal. Soalnya, acara-acara TV sekarang di mata gue udah nggak sekeren dulu. Zaman gue kecil, tiap hari minggu TV lokal menyajikan acara kartun yang estafet dari pagi ampe siang. Sekarang? Minggu pagi isinya acara musik lip-sync dengan presenter yang itu-itu mulu. Ditambah lagi malemnya disuguhi acara yang ngajak untuk joget ayan massal.

Dengan bantuan internet, gue jadi bisa milih apa yang mau gue tonton. Nggak perlu ngikutin jadwal acara TV. Mau nonton video-video lucu? Mendidik? Menarik? Ada di youtube. Mau nonton film-film keren? Ada di iTunes. Jadi, berkat internet, gue nggak perlu khawatir dengan kelakuan para produser di stasiun TV yang semena-mena bikin acara seenak udel mereka. HAH!

Nah, itu sebagian dari betapa internet ngebantu hidup gue. Tapi, itu semua nggak bakal tercipta indahnya kalo internetnya lemot. Mau streaming video berdurasi 5 menit, buffernya sejam. Mau chatting ngajak dinner, chatnya deliver subuh. Mau skype-an, mukanya kotak-kotak kayak muka tersangka pelaku pencabulan yang disensor.

Untungnya, gue abis dapet info kalo Indosat baru aja ngeluncurin layanan dari jaringan barunya. Jaringan baru yang abis diimplementasiin sama Indosat ini adalah jaringan DC-HSPA+. Konon jaringan ini bisa menyediakan kecepatan hingga 42Mbps yang cepat dan stabil.


Untuk teman-teman yang berada di daerah Jabodetabek, Bandung, Sukabumi, Semarang, Jogjakarta, Surabaya, dan Bali, kalian udah bisa menikmati layanan ini. Untuk teman-teman yang berada di luar wilayah-wilayah itu, harap sabar dulu. Indosat lagi berusaha menjangkau wilayah kalian dengan jaringan barunya ini.

Dengan diluncurkannya jaringan baru ini, Indosat menghadirkan kartu perdana khusus untuk pengguna internet. Kartunya punya masa aktif 3 bulan dengan kuota internet 3GB tanpa batesan waktu. Jadi, nggak ada istilah murah cuma di tengah malem. Mau skype-an sama kuntilanak?

Ditambah lagi akses gratis ke Super WiFi dan gratis BBM. Kartu perdananya murah kok, harga promonya Rp. 36.000, terus untuk pelanggan IM3, Mentari atau Matrix, bisa berlangganan paket Super Internet 8 GB untuk internetan siang dan malam seharga Rp. 29.900/30 hari dengan cara ketik *123# terus pilih Super Internet atau melalui aplikasi INSTANT dengan cara ngakses dulu link ini: http://instant.indosat.com

Yap.. Itu dulu info dari gue. Semoga berguna buat teman-teman semua. Kalo kalian punya pengalaman seru dengan bantuan internet, silakan share di comment box ya! Selamat bermalam minggu~ Dadaahh!! :D
Read More
Jumat, Mei 09, 2014

Kenapa Orang Kesepian?
"Kesepian bukan hanya terjadi di saat sedang sendiri. Kesepian selalu hadir di saat ada banyak orang di sekitar, tapi tak ada yang mau mengerti."

Begitulah yang gue pelajari dari apa yang pernah gue alami selama ini. Gue kadang kangen zaman-zaman gue masih kecil, di mana gue masih punya banyak orang yang bisa diajak untuk saling mengerti. Tapi, gue juga nggak bisa menyesali karena semua orang pastinya akan mengalami fase ini.

Nah, hari ini gue mau berbagi tentang beberapa penyebab orang yang kesepian, sekaligus mau ngasih solusi bagi mereka yang ternyata kesepian. Here they are:

Depresi
Suka di kamar seharian? Gak buka pintu? Gak buka jendela? Gak buka gordin?
Besar kemungkinan, orang itu sedang depresi. Sehingga dia memilih untuk menyendiri. Biasanya di kamar itu cuma nyalain TV, bukan untuk ditonton acaranya, tapi cuma biar ngerasa ada yang nemenin aja.

Biasanya ada yang secara sadar ngelakuin itu karena ngerasa kurang nyaman dengan dunia luar. Dan ada juga yang ngelakuin itu secara nggak sadar karena ngerasa nyaman aja waktu mager di kamar.

Terlalu sibuk
Dari bangun tidur, langsung cabut ke kantor, kelar jam kantor ada lemburan kerjaan. Kelar lemburan, pulang dan langsung tidur. Ritual itu terulang selama week-days. Di weekend, tetap di kamar ngerjain deadline kerjaan.

Dengan rutinitas semacam itu, orang ini bakal kehilangan ikatan terhadap kehidupan sosialnya. Jarang mengobrol, jarang ketawa bareng, maupun jalan-jalan bareng. Sehingga tanpa sadar, orang ini nggak ada bedanya dengan robot.

Penulis favorit gue, mbak Windy Ariestanti pernah bilang, "Orang itu kayak piramid, semakin dia sukses dalam karier, dia akan semakin merasa sendirian."

Kalimat mbak W ini menguatkan hipotesis gue bahwa semakin sibuk seseorang, teman-teman sejatinya juga bakal semakin berkurang. Gue sendiri juga belajar bahwa, jumlah uang seseorang itu berbanding lurus dengan jumlah teman palsunya. Iya, teman palsu tidak akan bisa mengusir kesepian. Mereka cuma bisa menciptakan keramaian, tapi keramaian tanpa makna dan warna.

Nggak percayaan
Mungkin pernah dicurangi teman sendiri, atau pernah dikhianati orang yang dicintai, sehingga orang ini ngerasa nggak ada orang yang layak untuk dipercayai. Dengan pola pikir semacam ini, dia bakal males untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitar, maupun dengan orang-orang baru. Sehingga, dia akan kehilangan interaksi dengan sesama manusia dan kesepian akan menguasai dirinya.

Salah memilih pergaulan
Sebenarnya Supri doyan banget lagu-lagu dari Kangen Band. Tapi demi menuruti gengsi, dia memilih untuk bergabung menjadi WOTA. Dia sampai ikut komunitas pecinta Idol Group itu kalo kopdar-kopdar dan bawa light stick. Sampe nggak bisa dibedain, itu kopdar WOTA, atau kopdar polisi cepek.

Karena Supri sukanya sama Kangen Band, tentunya setiap kali diajakin ngobrol soal JKT 48 sama teman-teman WOTA-nya, Supri nggak bakal ngerasa nyambung dong. Nah, nggak dapet teman yang nyambung kalo diajak ngobrol ini adalah salah satu faktor yang bisa bikin orang ngerasa kesepian dalam keramaian.

Jomblo
Makan sendirian, nonton sendirian, jalan sendirian, merupakan rutinitas yang harus diemban oleh para kaum tuna-asmara. Karena seringnya sendirian inilah, tentunya mereka bakal sering didera oleh rasa kesepian. Apalagi di malam minggu, di saat teman-teman yang biasanya bisa diandalkan, mendadak memilih untuk pacaran.

Oke, itu sebagian penyebab orang ngerasa kesepian yang bisa gue sampein di sini. Berikutnya, gue bakal berbagi beberapa tip untuk mengusir kesepian biar yang sedang mengalami salah satu atau semua penyebab kesepian di atas, bisa segera terbebas dari siksaan kesepian:

- Keluar dari comfort zone
Kalo kemarin-kemarin lo ngerasa nyaman buat seminggu di kamar aja tanpa peduli dengan dunia luar, cobalah untuk bangkit dan melihat indahnya dunia. Selalu tanamkan dalam diri bahwa kehidupan yang nyaman-nyaman aja tak akan membawa diri lo ke mana-mana. Masalah adalah salah satu cara Tuhan memberi warna pada hidup kita. So, jangan takut kalo di luar sana kita bakal dapet masalah, artinya Tuhan mau ngasih warna baru dalam hidup situ.

- Temukan partner
Untuk mengusir rasa kesepian, lo nggak perlu ketemu banyak orang kayak di point ke 4 di atas. Lo cukup nyari satu orang yang asik buat diajak ngobrol. Karena kesepian itu bisa dihilangkan dengan obrolan yang mampu membuat lo ketawa dan lupa dengan masalah yang ada. Kadang yang kita butuhin cuma telinga. Pundak itu cuma bonus aja. So, will you find that one?

- Cari teman ngobrol
Seperti di pembuka postingan ini, kesepian bukan cuma terjadi saat nggak ada teman, tapi saat nggak ada yang mau mengerti. Gimana dong cara nyari orang yang bisa mengerti? Ya ngobrol lah!

Tapi Al, gue pemalu, gue gak gampang percaya dengan orang baru, gue nggak berani nyapa lebih dulu.

Oke, kalo lo ngerasa lo susah untuk nyari teman baru, gue kasih solusinya. Kebetulan gue juga orang yang nggak mudah buat ngajak kenalan mbak-mbak cakep yang lagi tiduran di jalan tol. Nah, kalo lagi bengong dan nggak ada kerjaan, biasanya gue nyari teman secara acak di sekitar gue.

Hah?! Nyari teman secara acak di sekitar? Caranya gimana?

Gue pake aplikasi yang namanya BeeTalk. Aplikasi ini punya fitur keren buanget. Jadi, di aplikasi ini ada fitur yang namanya Flip. Fitur ini bekerja saat kita guncang-guncang handphone kita. Abis itu dia bakal ngerefresh page-nya dan nongolin siapa aja orang yang make BeeTalk juga di sekitar kita. 


Bisa kita pilih opsi Flip, atau kita pake opsi Look Around. Bedanya kalo flip itu, misal kita "Love" in profile orang, dia nggak bakal dapet notifikasi apapun, dan dia bakal jadi teman kita di kontak kalo dia juga nge"love" profile kita. Jadi, ini kayak masalah jodoh-gak jodoh aja. Sedangkan kalo Look Around itu, kita bisa kirim friend request ke orang yang kita pilih profile-nya. Dia bakal dapet notifikasi dan bisa approve atau reject friend requestnya. Seru ya!

Sante.. Jangan takut kalo penginnya dapet teman lawan jenis, dapetnya malah sesama jenis. Kita bisa mengatur filternya untuk show result: Females only, atau Males only. Jadi, hasilnya bakal sesuai dengan yang kita mau. Lagian, di BeeTalk ini, nggak kayak aplikasi chat biasa. Kita bisa ngintip dulu profile orang yang mau kita add. Di situ kita bisa ngeliat album foto si pemilik profile itu biar kita nggak ketipu sama cakepnya avatar doang. Jangan sampe kalian ngalamin "Cinta di avatar pertama, dan ilfeel di zoom in kedua."



Asik kan?!

Asik sih, Al.. Tapi, apa enaknya sih ngobrol sama orang asing?!

Buat gue, kadang gue lebih percaya buat cerita panjang lebar kepada orang asing sekalian daripada kepada teman palsu. Kenapa? Karena orang asing itu tidak tau siapa gue, sehingga dia tidak punya tendensi apa-apa atas apapun yang gue ceritain kepada dia. Sedangkan teman palsu? Iya, dia mau dengerin curhat kita, bukan untuk ngasih solusi atau minjemin telinga, tapi buat ngumpulin aib kita aja. Hih!


Wah.. Bener juga! Kalo gitu, gue mau dong make BeeTalk juga. Di mana downloadnya, Al?

Yang pake android silakan download di Google Play, yang make iOS silakan download di AppStore. Search aja keyword "BeeTalk", gratissss!!

Oke.. kalo udah download, register pake nomor hape/facebook kalian yak. Jangan lupa add ID BeeTalk gue: "Alitt". Mari kita ngobrol dan bantai rasa sepi! :D

Nah, itu beberapa penyebab orang ngerasa kesepian dan solusinya menurut versi gue. Kalo kalian punya penyebab lain dan solusinya, silakan tulis di comment box yap!
Read More
Selasa, Mei 06, 2014

Tentang Kebahagiaan


Kemarin gue dicurhatin temen gue yang kuliah di luar negeri. Dia kuliah di Kutub Utara mengambil jurusan insinyur es serut. Nah, dia curhat tentang segala kekurangan yang dia rasakan dalam hidupnya. Dia merasa hidupnya itu penuh kekurangan banget. Dia mengeluhkan tentang warna cat rambutnya yang nggak bener kek, berat badannya yang naik 5 ons kek, atau orang tuanya ternyata bukan David dan Victoria Beckham kek. Hal itu bikin gue ngerasa kesal, menahan amarah, lalu setiap kali dia menambahkan keluhan-keluhan hidupnya, gue ketiduran.

Gue kesal sama nih anak, di mata gue hidupnya itu udah enak banget. Bisa kuliah di luar negeri, di saat banyak orang yang pengin ke sana dan nabung seumur hidupnya pun nggak cukup dana. Dia ngeluhin soal penampilannya yang menurut gue udah jauh lebih cantik daripada cabe-cabean yang nongkrong di fly-over manapun. Dia ngeluhin soal keluarganya yang masih utuh di saat di luar sana masih banyak anak-anak yang sejak lahir udah diasuh sama tempat sampah.

Terus gue keinget kata temen gue, TiPang, "Jangan membandingkan main-stage seseorang dengan backstage lo." Maksudnya gini, apa yang kita liat dari orang lain itu adalah apa yang mereka sengaja perlihatkan kepada dunia, dan itulah yang dimaksud main-stage. Sedangkan apa yang nggak bisa kita liat dari orang lain, atau yang kita simpan sendiri itu yang dianalogikan sebagai back-stage.

Kesenangan orang, kesuksesan orang, itu adalah main-stage yang bisa kita lihat dari mereka. Kita nggak tau keadaan back-stage mereka di sana. Kita nggak tau seberapa banyak hal yang harus mereka lakuin dan korbanin sebelumnya buat ngedapetin itu semua. Seperti quote yang pernah gue dengar, "Success is like being pregnant. So many people can see it, but they don't know how many times we were f*cked."

Sedangkan yang kita tau dari diri kita adalah back-stage kita. Kita udah tau seberapa hebat kita berusaha untuk memperbaiki karier, tapi hasilnya gitu-gitu aja. Nah, kita nggak boleh ngebandingin main-stage orang dengan back-stage kita, karena hal itu bakal bikin kita semakin down. Kalo mau adil, bandingin dong back-stage kita sama back-stage orang, terus baru deh diliat apakah dengan usaha kita itu, kita layak punya main-stage sesuai dengan back-stage yang ada?

Membanding-bandingkan diri dengan orang yang lebih bersinar, akan membuat kita merasa semakin redup. Sama kayak bulan, di malam hari, dia sangat indah dan dipuja oleh jutaan manusia. Tapi di siang hari, sedikit orang yang tertarik untuk melihat pucat wajahnya, karena matahari bersinar lebih terang darinya. Tapi apakah bulan layak untuk bersedih? Tidak. Bulan akan kembali indah di saat malam tiba, karena memang di sanalah tempatnya dia berjaya. Harusnya bulan hanya keluar di saat malam, dan membiarkan matahari bersinar sendiri di siang hari. Ya, dari analogi itu, intinya tidak ada manusia yang bisa bahagia di segala keadaan. Seperti sang bulan, dia tidak bisa jadi indah di semua suasana. Jadi, keindahan itu tercipta saat ada perpaduan yang sempurna dari obyek dan sikonnya.

Membanding-bandingkan diri adalah salah satu ciri orang yang tidak bahagia. Kenapa? Karena dengan membanding-bandingkan diri, artinya dia tidak puas dengan apa yang dimilikinya. Lalu bagaimana agar kita bisa selalu bahagia?

Cara paling mudah untuk bahagia buat gue adalah, bersyukur. Iya, gue tau, ini klise. Tapi hal seklise ini pun masih sedikit buanget orang yang bisa mengerti apalagi menjalani. Kadang lucu juga di saat semua orang berteriak, mengatakan "Hidup ini nggak adil!". Bukankah di saat semua orang mengatakan hidup ini nggak adil, itu justru berarti hidup ini sudah cukup adil? Semua orang diberiNYA kekurangan, semua orang diberiNYA kelebihan. Itulah bukti keadilan.

Masalahnya bagi manusia adalah, ada yang tidak setuju dengan kekurangan yang mereka miliki, dan ada juga yang tidak setuju dengan kelebihan yang mereka miliki. Sehingga mereka menganggap hidup ini nggak adil. Siapakah orang-orang yang menganggap hidup ini nggak adil? Mereka yang lupa cara bersyukur. Mereka yang tidak bisa bahagia dengan hidup mereka. Orang-orang yang ingin jadi matahari di siang hari, dan jadi bulan di malam hari. Mereka adalah bulan yang datang di siang hari dan selalu melihat matahari, kemudian emosi. Harusnya mereka sadar, bila bulan itu datang di malam hari, sinar bulan tidak ada yang menyaingi, bahkan bulan mampu membuat jutaan bintang mungkin merasa iri.

So, menurut gue semua orang bisa bahagia, semua orang bisa berjaya, asal tau di mana dia harus membawa dirinya. Misalpun dia anak seorang menteri, tapi kalo dia nongkrongnya sama anak milyarder yang ngupil aja pake emas batangan, dia bakal selalu ngerasa hidupnya mengenaskan karena dia kalah bersinar di antara temen-temennya. Tapi misal dia mau nongkrong sama teman-teman yang mungkin secara finansial berada di bawahnya, pasti dia bakal bersyukur dengan apa yang dia miliki. Seperti bulan, yang bersyukur bahwa dia lebih besar dan bersinar lebih terang di antara jutaan bintang.

Kesimpulannya, saat kita ngerasa nggak bahagia sama hidup kita, itu bukan salah takdir. Tapi salah kita memilih lingkungan, salah kita memilih timing, dan salah kita lupa bersyukur. Kalo elo ngerasa hidup elo berat, cobalah untuk melihat ke bawah, dan elo bakal nyadar, di bawah lo masih banyak orang yang pengin punya beban seringan elo.

Mengeluh tidak akan memperbaiki keadaan. Semakin kita mengeluh, hidup bakal berasa semakin berat. Berprasangka baiklah kepada Tuhan, niscaya hidup akan terasa lebih ringan. Percaya aja bahwa semua keputusanNYA itu sudah yang terbaik bagi kita. Please remember, positive thinkers have positive life. Negative thinkers have negative life as well.:)

This is the end of the post. Gue cuma numpahin apa yang ada di kepala. Meski agak absurd, semoga kalian paham. Btw, gue mau nanya, menurut kalian, BAHAGIA ITU APA?

Jawab di comment box yah! Dadaaahh!! :D
Read More
Kamis, Mei 01, 2014

Review Gue Untuk LoL
Kemarin gue nemuin game seru di kosan temen gue. Awalnya gue biasa aja ngeliat nih game. Tapi karena temen gue nggak pernah mau diajak nongkrong nggak jelas di luar, dan milih untuk stay di rumah demi main game ini, lama-lama gue penasaran juga.

Akhirnya gue minta izin buat mainin game dia. Niatnya cuma main 10 sampai 15 menit aja. Tapi nggak kerasa, ternyata gue main game ini selama 2 minggu, dan temen gue ternyata udah jadi tulang belulang karena kelamaan nunggu gue main nggak berhenti-berhenti.

Akhirnya, gue berinisiatif buat nginstall nih game di komputer gue sendiri di rumah biar gue nggak bingung malem minggu harus ngapain kalo nggak ada pacar atau gebetan.

Game keren ini bernama League of Legends. League of Legends (LoL) adalah game strategi yang tidak cuma mengandalkan ketangkasan jari, namun juga mengandalkan otak untuk menciptakan strategi yang mumpuni demi mengalahkan lawan. Ini skill yang kudu dimiliki oleh cowok sejati.

Selain itu, LoL itu game 5v5 yang mengajak kita untuk menciptakan team demi melawan team lain. Nah, dengan memainkan game LoL, sama aja kalian akan melatih jiwa kebersamaan dan kekompakan dengan rekan satu team.

Karena LoL adalah game online, tentunya lo perlu koneksi internet untuk memainkannya. Ada banyak keuntungan kalo kita mainin game online:

- Cuma perlu inget username dan password aja. Semua history game dan pencapaian kita, tercatat di server. Jadi profile lo bisa dimainin di mana aja yang udah ngeinstall game ini.

- Lawannya manusia. Iya, game LoL ini termasuk social game yang melibatkan banyak orang untuk melawan satu sama lain. So, selain main game, lo juga bisa kenal sama pemain lain. Tuh.. Siapa tau bisa dapet gebetan gamer juga.


Sudah ada hampir 70 juta orang yang memainkan game ini. Dan 12 juta user aktif setiap harinya. Bayangkan, dengan jumlah yang sefantastis itu, gue yakin kalian bakal gampang banget buat dapet teman.

Objective game ini ngapain deh?

Jadi, intinya kita harus ngehancurin pos pertahanan (nexus) atau markas tim lawan. Ada lebih dari 100 karakter yang bisa lo pilih sebagai jagoan lo. Masing-masing karakter (champion) punya skill yang unik, jadi bisa lo pilih yang skillnya lo yakinin bakal tak terkalahkan oleh lawan.



Dalam setiap pertarungan, peraturannya adalah 5 lawan 5. Jadi, setiap tim terdiri dari 5 orang yang mengendalikan setiap karakter yang mereka miliki untuk melawan karakter yang dikendalikan oleh tim lawan. Kebayang kan, betapa serunya main rame-rame ngelawan tim orang lain dari wilayah lain?



Gameplaynya nggak susah kok. Adek gue yang masih SD aja, gue ajarin langsung ketagihan. Cukup gunain mouse dan tombol QWER di keyboard. Mouse gunanya untuk mengarahkan skill dan mengarahkan target, QWER gunanya untuk memilih skill yang akan digunakan untuk menyerang lawan. C’mon.. That’s simple.

Nah, sebagai orang yang suka game online, pastinya gue dan mungkin kalian, benci banget sama cheater kan? Kita udah susah payah main jujur, mereka seenaknya bisa make God Mode dan gak mati-mati. Santai.. Game LoL ini diklaim bebas cheat dan hack. Sistemnya juga sudah didukung oleh program AFK-Detector. Program ini gunanya buat memberantas Leaver alias tukang kabur dari game.

Kalo koneksi keputus gimana dong?

Tenang, kalo koneksi tiba-tiba putus, buruan aja konekin ulang internet lo, dan lo bakal dibolehin buat balik lagi ke arena. Asik kan?

So, kalo kalian mau hari-hari basi kalian sirna, buruan download game LoL ini dan mainkan gratis di rumah.

Untuk cara installasi, bakal gue bahas di bawah:

Bisa lo donlot masternya dari web, bisa juga request DVDnya. Nah, kalo udah punya DVDnya, ikuti tutorial ini:


Cara menginstal mudah, cukup dengan mendouble klik installer, lalu tunggu verifikasi penginstalan. Setelah itu masuk ke jendela instalasi, klik lanjut, pilih lanjut instalasi (biarkan default aja). Lalu klik instal, lalu tinggal menunggu jendela pilihan apakah program akan langsung dibuka atau tidak (check box), lalu klik selesai. Pastikan komputer terhubung dengan jaringan internet.


Setelah kalian berhasil menginstal akan muncul form login Garena Plus, untuk mendownload updatean game LoL ini. Kalo ngalamin kegagalan update, kalian bisa mencari manual update di forum, atau untuk lebih mudahnya pakai link ini: PATCH MANUAL

Untuk masuk ke dalam permainan, jika belum mempunyai akun, tinggal klik buat akun, setelah itu akan muncul halaman formulir pendaftaran yang berisi: 

a) email,
b) username,
c) password,
d) konfirmasi password,

Isi dan pastikan bahwa semua kolom telah tercentang dan berwarna hijau disamping tiap tiap kolom. Lalu kembali lagi ke form login masukan username dan password yang telah dibuat, setelah akan muncul tutorial dasar.

Game ini sangat cocok untuk digunakan pemula, karena panduan di dalam gamenya berbahasa Indonesia. Namun jika terlalu lama tidak beraktivitas dalam game, akun kita bisa dibanned oleh sistem leaverbuster yang mengawasi akun kita. Untuk solusinya kita cukup menunggu untuk bisa masuk ke dalam permainan lagi, selama kira 2 menit. Kalo mengalami kesulitan dan lain-lain ada di forum garena plus pada game lol. Untuk info lebih lanjut:


Yap.. This is the end of the post.. Semoga game yang gue kenalin ini bisa ngebantu kalian membunuh waktu. Kalo ada yang kurang jelas dan perlu ditanyakan, silakan tulis di komen box ya!

Thank you!
Read More