Sejak kecil gue doyan curhat. Mungkin lebih tepatnya, gue doyan cerita. Soalnya zaman kecil gue nggak punya teman di rumah. Nyokap merantau, dan pas kecil, gue nggak punya saudara. Jadi, bercerita adalah cara gue menumbangkan rasa sepi. Bahkan, kadang-kadang gue tergiur untuk menelpon premium call (0809-CLUB-JANDA) cuma biar ada teman ngobrol aja. Setiap gue nyeritain kepada teman-teman tentang cerita lucu kodian yang gue dapet dari majalah atau koran, dan mereka ketawa, gue ngerasa ada orang peduli sama gue. Ada kebahagiaan sederhana di sana.
Tapi cuma cerita-cerita lucu yang berani gue ceritain kepada teman-teman. Untuk isi hati dan masalah hidup, gue ceritain kepada buku diary. Iya, zaman SD, gue punya diary yang ada gemboknya gitu. Cuman, anehnya meski itu diary ada gemboknya, gue dulu suka tukeran diary sama teman-teman sekolah gue. Lebih tepatnya gue tukeran diary sama teman-teman sekolah yang cewek. Soalnya teman-teman sekolah gue yang cowok, nggak ada yang main diary. Mereka mainin mainan cowok yang nggak wajar kayak yoyo, layangan, atau perasaan. Gue adalah cowok yang paling normal di antara teman-teman gue, karena gue main diary, miara Barbie, dan nangis kalo nonton kartun Honey Bee Hutch.
Hal yang ngangenin dari main diary adalah, tukeran diary sama teman-teman. Terus di sana, kita ngisi biodata kita. Mulai dari nama, tempat tanggal lahir, makanan favorit, minuman favorit, sampai kesan-kesan kita kepada teman yang punya diary ini. Agak aneh memang, kita disuruh untuk nulisin perasaan kita kepada orang, di buku orang itu sendiri. Mungkin aktivitas itu bisa disebut sebagai main social media secara offline.
Dan kebiasaan curhat kepada diary itu masih gue lanjutin sampe gue dewasa. Gue suka curhat dengan cara menulis, karena itu salah satu cara gue untuk mensyukuri hidup. Setiap detail kejadian dalam hidup, gue ceritain ke dalam tulisan dengan sudut pandang yang unik. Biar kelak, bisa gue baca lagi cerita-cerita itu di saat hidup gue terasa membosankan. Sehingga gue bakal kembali bersyukur dan mengerti bahwa hidup itu akan selalu menarik, tergantung dari sudut mana gue melihatnya. Lagian, kalo gue rajin nulisin kisah hidup gue sejak kecil, kelak kalo gue punya anak atau cucu, gue nggak perlu nyeritain kisah masa muda gue kepada mereka secara lisan. Jadi, kalo anak gue kelak nanya,
"Pa.. Papa dulu gimana bisa jatuh cinta sama mama?"
Gue bakal jawab dengan bangga, "Baca aja buku papa."
Nah, karena pas gue udah mulai remaja teknologi kian maju pesat, gue pun nggak make diary lagi buat curhat. Gue makenya blog, alias diary online. Soalnya gue pernah trauma make diary konvensional karena dulu diary gue pernah hilang. Gue nggak takut ceritanya diketawain sama yang nemu diary-nya sih. Tapi gue sedih karena cerita yang pernah gue tumpahin di sana itu nggak ternilai harganya. Setelah gue punya blog, hampir setiap hari kerjaan gue ke warnet buat numpahin isi hati dan cerita hidup gue sehari-hari. Dan setiap akhir bulan, gue baca ulang cerita-cerita yang gue tulis sepanjang bulan itu, sebagai bahan introspeksi sudah setangguh apa gue untuk bertahan hidup.
Kira-kira 6 tahun yang lalu, gue masih bertahan untuk terus ngeblog meski sudah 2 tahun gue rutin ngeblog seminggu sekali dan nggak pernah ada yang ngasih komentar di blog gue. Sekalinya ada yang komen, paling tukang bakso di kantin kampus. Itu juga gara-gara dia gue ancem, kalo nggak ngasih komen di blog, gue nggak mau bayar utang jajan bakso gue.
Di titik itu gue hampir males ngelanjutin blog gue lagi. Sebagai manusia, tentunya gue butuh yang namanya apresiasi dari sesuatu yang gue lakuin. Setidaknya pertanyaan semacam, "Kapan blognya update lagi?" bisa jadi cambuk kreativitas gue di masa gersangnya motivasi itu.
Akhirnya gue emang sempat berhenti ngeblog selama kurang lebih sebulan. Gue nyoba menjalani hidup tanpa pernah curhat lagi di blog. Gue milih buat curhat kepada pohon mangga. Karena hobby ini, gue sempat dibawa ke paranormal, karena gue dikira kesurupan kuntilanak penunggu pohon mangga. Tapi selama sebulan itu, gue ngerasa kosong. Karena gue nggak punya tulisan untuk bahan introspeksi diri lagi. Gue ngerasa hidup gue sebulan terakhir udah sia-sia. Karena perasaan hambar itu, akhirnya gue nyoba nulis lagi di blog, nggak peduli tuh tulisan nggak ada yang baca. Setidaknya gue punya cerita yang nggak bakal terlupakan gitu aja.
Saat itu gue nggak pernah kepikiran kalo gue bakal jadi penulis buku. Apalagi mikirin kalo menulis itu bisa ngasilin duit.
Sampai akhirnya di tahun 2009, ada penerbit khilaf yang mau nerbitin blog gue jadi sebuah buku. Untuk cerita lengkap gue mengejar karier sebagai penulis buku, bisa cek di SINI Ya, di tahun itu, gue resmi menyandang gelar penulis buku. Tapi apakah gue bisa dianggap sukses secara finansial setelah buku pertama gue rilis? Jawabannya, enggak. Kalo misal niat gue nulis buku waktu itu adalah demi jadi jutawan, pasti gue nggak bakal ngelanjutin profesi gue sebagai penulis buku. Gue inget banget royalti pertama yang gue terima setelah 6 bulan buku gue terbit itu adalah, Rp.1.500,000an. Bukan jumlah yang sepadan untuk penantian selama 6 bulan dan kerja keras menembus penerbit beberapa taun sebelumnya. Tapi gue saat itu benar-benar tidak kecewa dengan penghasilan segitu. Malah gue sempet mikir, "Wah.. Ternyata ada yang mau beli tulisan gue ya?"

Gue pun terus mencoba berkarya dalam bidang tulisan. Bahkan di saat banyak orang sekitar yang nggak begitu peduli dengan usaha gue ini. Saat buku kedua gue rilis, ada perubahan besar terjadi. SKRIPSHIT merupakan karya "balas dendam" gue kepada mereka yang dulu mengatakan buku pertama gue alay, buku pertama gue sampah, atau, buku pertama gue cuma cocok buat dijadiin ganjel meja. Tapi kritik mereka nggak membuat gue untuk berhenti berkarya. Masukan dari pembaca yang berbentuk saran demi kemajuan skill gue, gue terima dengan lapang dada. Kritikan pedas yang cuma bertujuan menghina, gue cuekin aja. Gimana caranya gue bisa cuek sama omongan pedas orang? Caranya simpel, gue kasih tau kepada diri gue sendiri, "Jangan down sama kata-kata mereka, setidaknya lo selalu berusaha dan punya karya. Ngapain ngedengerin omongan mereka yang tiap hari ongkang-ongkang sambil megangin hape aja?"
Iya, berkat kritikan pembaca, gue jadi belajar lebih tekun buat mengaktualisasikan diri dan menciptakan gaya tulisan yang unik. Gue baca banyak buku dari berbagai genre untuk gue jadiin referensi. Gue juga nggak malu buat bertanya kepada penulis-penulis yang lebih senior bila ada hal yang belum gue pahami. Dan semua usaha gue terbayar, buku gue SKRIPSHIT cukup meledak di pasar. Alhamdulillah saat ini SKRIPSHIT sudah memasuki cetakan ke delapan.
Kembali lagi, ini bukan tentang uang, ini adalah tentang passion. Tentang melakukan apa yang membuat gue bahagia. Buat yang belum paham, gue kasih sedikit pengertian, ya.. Passion adalah sesuatu yang terus dilakukan, tapi tak pernah terasa membosankan. Justru kalo nggak dilakukan, hidup malah terasa membosankan. Nah, bukankah indah kalo kita bisa melanjutkan hidup sambil melakukan hal yang kita suka? Dan hal tersebut dapat menghidupi, pula. :p
Dari dulu gue nggak pernah bercita-cita untuk jadi karyawan di kantor-kantor besar, dengan pakaian rapi, sepatu mengkilap, dan dasi. Gue udah sempat mikir, sejak SD, SMP, SMA, Kuliah, hidup gue udah dijadwal. Hampir setiap hari gue kudu ngelakuin hal yang sama, bangun jam 6 pagi, terus kudu pulang di sore hari. Mau liburan, kudu nunggu tanggal merah, mau di rumah aja seharian, ntar boss marah. Gue nggak mau gaya hidup yang kayak gitu. Makanya gue milih untuk jadi penulis, yang bisa kerja di mana aja, kapan aja. Kerja sambil molor, atau cuma pake kolor. Ini hidup gue, yang boleh ngatur ya gue. Kalo saat muda gue lebih suka ngikutin jadwal daripada kemauan keluarga, apa kelak gue nggak bakal ditinggalin sama mereka juga di hari tua?
Setelah sekarang gue udah punya beberapa karya baru, dengan gaya hidup sesuai yang gue mau, pelan-pelan teman-teman yang dulu menyepelekan apa yang gue lakukan, mendadak berusaha untuk melakukan hal yang sama seperti apa yang udah pernah gue lakukan. Mereka mulai ngeblog, mulai nulis, mulai minta buat diajarin soal nulis. Gue, sebagai orang yang pernah merasakan susahnya berjuang untuk jadi penulis, tentunya merasa antusias untuk membantu mereka. Berdasarkan pengalaman yang pernah gue punya, gue kasih tip dan materi soal nulis yang gue punya.
Tapi sayang, rata-rata setelah kurang lebih sebulan sampai tiga bulan mereka ngeblog, mereka akhirnya menyerah dengan alasan tidak ada respon dari siapapun. Tidak ada yang membaca tulisan mereka, apalagi berkomentar. Hal-hal semacam itu bisa membuat mereka berhenti nulis begitu aja dan nggak mau lagi untuk melanjutkannya. Saat gue tanya kenapa nggak dilanjut, mereka biasanya jawab,
"Udah lah.. Lo mah emang beruntung bisa jadi penulis. Dan mungkin gue nggak bisa seberuntung elo."
Mendengar jawaban semacam itu, gue sebenarnya lumayan kesal. Mereka menyimpulkan kesuksesan yang mereka tidak ketahui prosesnya itu sebagai keberuntungan. Padahal tidak.. Kalo mereka mau membuka mata, apa yang mereka perjuangin itu belum ada apa-apanya dibandingin apa yang udah gue perjuangin beberapa tahun sebelumnya. Jadi, gue nggak setuju kalo yang gue dapetin itu adalah semata-mata hasil keberuntungan. Apa yang gue dapetin itu adalah buah dari ketekunan dan kesabaran dalam menjalani passion. Sejak dulu, gue selalu yakin bahwa Tuhan nggak bakal nyuekin orang yang bener-bener tekun.
Nah, untuk problema teman-teman gue yang menyerah untuk jadi penulis tadi, gue jadi bisa mempelajari bahwa menulis bukanlah passion mereka. Mereka ikut-ikutan nulis, karena mereka menganggap gue sukses karena nulis, dan mereka berharap untuk bisa mendapatkan jalan yang sama dengan cara mengikuti jejak langkah yang pernah gue buat sebelumnya. Padahal, kalo passion mereka bukan menulis, dengan mengikuti jejak langkah yang ada pun mereka bakal cepat merasa jenuh dan lelah untuk memperjuangkannya. Kenapa? Karena mereka tidak pernah merasa bahagia saat melakukannya.
Jadi, sebenarnya yang sebaiknya mereka lakukan bukanlah ikut-ikutan jadi penulis kalo memang mereka tidak suka menulis. Harusnya mereka mengejar passion mereka sendiri. Lakukan apa yang mereka sukai. Sehingga mereka tidak akan merasa letih untuk menjalani. Tekuni, tekuni dan yakini, niscaya Tuhan bakal ngasih hasil di luar ekspektasi.
Yap, sekian curhatan gue hari ini. Semoga post ini bisa memberi manfaat untuk kalian semua yang pengin menjalani hidup dengan bahagia. Kalo ada yang mau ditanyain mengenai passion, silakan share di comment box ya! Thank you!
Ketekunan itu pasti ada hasilnya. Kalo lo udah berjuang tapi ngerasa belum ada hasilnya, artinya lo masih kurang tekun. ;)
Super, Mas
BalasHapusngeblog menurut gue adalah kesenangan menulis dan berbagi
BalasHapusbuseet, keren banget headernya...
BalasHapus(yang penting komen tampilan dulu, baru postingannya, hehe)
kolom komennya mencar mas
makasih bang atas inspirasinya hari ini... temple barunya bener2 seger bang...^^
BalasHapustulisan lu keren banget bang! :)
BalasHapusinspiratif banget tulisanmu mas, dari passion bisa dapat manfaat buat diri sendiri dan orang lain. *Semangati diri sendiri* :D
BalasHapusrasa bosan pasti ada kan mas, gimana cara mengatasi rasa jenuh dan bosan dalam menjalani passion mas? :D
Namanya manusia, rasa jenuh pasti ada. Cara ngakalin kalo jenuh tiba ya, bikin inovasi/lakuin passion lo dengan cara yang beda/lain. Misal gue, biasanya ngeblog soal kejadian sehari-hari. Pas bosen nulis tentang itu, gue tantang diri gue sendiri buat nulis parodi film. Misalnya gitu.. Itu cuma contoh.. Ada banyak cara lain bikin variasinya.
Hapusthanks mas masukkannya :).. akan saya lakuin yang lebih baik lagi
HapusSesuatu yang terus dilakukan, tapi tak pernah terasa membosankan.. Great quote bang! Bener-bener bener ^^
BalasHapusmakin memotivasi buat nulis.
BalasHapusbiarlah nih blog --> muhammadapriyal.blogspot.com gak ada yang baca. yang penting tetep nulis.
suata saat pasti banyak yang baca, mungkin sekarang aku masih kurang tekun.
sementara disini, saya masih belum menemukan "passion" saya.... hiks
BalasHapusPassion kadang secara tak sadar sudah kita temukan, tapi karena sering dilakukan, jadi berasa biasa aja. Ayo, lebih peka.
HapusTulisannya keren. Thanks banget bang Alitt, jadi lebih termotivasi :)
BalasHapusketekunan bang , bukan ketekunanan haha
BalasHapusbut, good job lit !
gue adalah silent reader elo
*sering baca tapi ga pernah komen* :p
selalu suka banget sama tulisan alittt , yg santai tapi bisa ngena banget ..
dan yeah . gue masih nyari passion gue apa haha belum nemu meski udah jalanin hidup yg cukup baik tapi masih bosen -,-
gak sopan
BalasHapusemang biasanya org yg disekiling kita melihat apa yg sudah ada bang, bukan cara kita berjuang.. itu juga yg aku rasakan..
BalasHapusSetujuu kak....tulisannya kak alit meninspirasi sekali...ingin sukses juga kaya kak alit :D
BalasHapusdari pertama gue ngeblog sampe sekarang gak ada yang komen bang, sekalinya komen cuma iseng palingan hahaha, tapi gue juga gak merasa rugi sih, tujuan gue ngeblog bukan dapet komentar, tapi sharing dan menulis. terima kasih atas postingan yang banyak manfaatnya, gue jadi lebih bersemangat :D , semoga makin sukses bang ! aamiiin
BalasHapusMemotivasi banget nih..
BalasHapusHidup selalu menyenangkan kalo dijalanin dengan passion :))
nama gw Imam bang, gw ngikutin semua cerita lu. Di twitter juga.
BalasHapusGw pas SMA beli buku hipnotis harganya 49rb terus gw pelajari, singkat cerita gw skrg smster 6 dan kemampuan hipnotis gw udah sampe tahap yg gak prnah org bayangin hanya dari nonton TV dan baca buku. Karena ada senior di kampus yg ikut seminar dan training sampe belasan juta kemampuannya dibawah gw. gw perlahan juga bisa hipnotis "tanpa" buat itu org merem, istilahnya "teater logika" yang gw sendiri ga percaya bisa padahal waktu itu cuma nonton HitamP*tih yg temanya hipnotis itu. Narasumbernya master S3 hipnotis lg yg ngajarin itu. Gw skrg bingung bang ini sebenernya passion atau apa karena gw ga tau kelanjutannya gw mau bawa kemana. Dan gw juga punya passion lain di dunia analisa teknikal forex yg selama ini biayain hidup dan kuliah gw. Ya gw juga dapet ilmu analisa dari baca sama liatin tulisan orang.
Apa passion itu bisa lebih dari 1 bang? Terus kalo udah ga tau passion mau dibawa kemana harus gimana?
maaf curcol :D
Passion itu kan kayak minat kita akan sesuatu ya.. Bisa lah lebih dari satu. Misal gue, suka nulis.. Tiap hari nulis. Tapi, gue juga suka banget musik. Suka dengerin musik atau mainin alat musik. Selama keduanya bisa jalan beriringan, gak masalah.
HapusWah beberapa waktu lalu gue juga nulis tentang passion lo bang. Ada elonya juga disana :3
BalasHapusLiat geh disini :D
bang, gua udah nyoba ngelakuin beberapa hal baru buat tau passion gua dimana. Mulai dari belajar gitar, ngeblog, nekunin belajar bahasa inggris, sampe nyoba workout. Nah dari semua kegiatan itu, gua ngerasa seneng pas ngelakuinnya, tapi karna gua masih SMA terus sering banyak pr dan ulangan, jadinya waktu buat ngelakuin kegiatan2 tadi mulai terambil buat ngerjain pr sama belajar. Kira-kira ada saran ga biar gua konsisten lagi ngelakuin kegiatan2 diatas tapi ga ngeganggu sekolah gua? makasih bang.
BalasHapusSemua kesibukan itu nggak boleh dijadiin alesan untuk berhenti ngelakuin hal yang lo suka. Tapi, hal yang lo suka juga nggak boleh ngeganggu hal yang wajib dilaksanakan juga. Intinya sih, tentang pinter2 bikin manajemen waktu aja.
Hapushiks, ngerasa ketampa banget sama tulisan ini gara-gara gue mulai nyuekin blog gue. Makasih mas alit....karena gue bisa ambil value dari curhatan lo ini :)
BalasHapusMas Alitt.. Aku gk ngerti kudu piye? Banyak ketakutan, keraguan.. Gk tau harus gimana? :(
BalasHapusKena mental block ya? Coba cek postingan ini:
Hapuswww.shitlicious.com/2013/06/melawan-mental-block-yuk.html
Bang, saya punya passion lebih ke seni sama sastra. Tapi saat ini saya sekolah di SMK jurusan TKJ (tehnik komputer dan jaringan) dan sampai saat ini saya ga ada feel sama sekali di bidang ini. Dulu awal mula masuk sekolahan ini gara2 ibu salah paham dengan ngira saya mantengin laptop padahal lagi nulis, eh dikiranya ngutak ngatik laptop. Jadilah saya terjerumus di sini. Sialnya nanti kuliah saya disuruh ambil jurusan IT atau lebih ke pendidikan dengan alasan prospeknya ke depannya lebih baik. Padahal saya dari TK pengen banget jadi arsitek. Saya harus gimana bang ? Mohon pencerahannya :)
BalasHapusKalo bisa, urusan kuliah itu jangan sampe ngikutin permintaan orang. Harus dari pilihan sendiri. Karena kuliah itu beda ama sekolah. Semua kembali kepada diri sendiri, rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri. Soalnya kuliah kan lebih "fleksibel", nggak kayak sekolah. Jadi bisa sering bolos, dan endingnya nggak lulus dong..
Hapus"do what you love, love what you do."
BalasHapusHalo bang Alitt! Kenalin nama gue Banon.
BalasHapusAkhir-akhir ini, tepatnya dari setahun lalu, gue mulai suka dalam dunia tulis menulis.
Dari mulai nge-blog, buat cerpen, hingga akhirnya punya niat buat nulis novel.
Entahlah, itu semua terjadi secara tiba-tiba,
Posisi gue sekarang masih kelas 3 SMA, Januari lalu gue kelar nulis naskah novel pertama gue. (6 bulan buatnya)
Tapi, gue mutusin buat self-publishing,
Soalnya, gue ngerasa masih pemula dalam hal itu,
Ngga cuma itu, gue juga blm berharap royalti, tapi gue masih dlm tahap butuh pembaca, shg gue bagi2 naskah itu dlm format pdf.
Hingga setiap pembaca, rata-rata ngasih respon positif tentang naskah gue itu, alhamdulillah.
Nah, sekarang gue lagi dlm proses nulis novel kedua, tapi gue blm berani nerbitin ke penerbit mayor.
Saya punya niat, setelah nulis naskah ketiga novel saya kelak, saya baru berani.
Apa saya salah? Mohon pencerahannya, bang! Thanks :)
Tidak ada yang salah dalam keputusan lo. Tapi gue mau tau dulu, lo udah belajar apa aja dari buku lo yang pertama? apakah itu mempengaruhi pembuatan novel kedua? terus, kenapa nggak pede buat ngeinvasi penerbit gede? Menurut gue, masuk ke major publisher itu bakal ngasih banyak keuntungan buat lo, dalam bidang skill. Soalnya di major publisher, ada editor. Nah, editor ini yang bakal bantuin lo bikin buku. Dia bakal ngasih banyak ilmu tentang penerbitan buku secara tidak langsung. Kalo self publishing kan gak ada editor, lo gak bakal tau kekurangan buku lo di mana aja. Jadi, mau belajar apa? :p
HapusNah, itu bang yg gue kurang paham.
HapusMasalah editor, gue juga punya alasan sendiri.
Mau tanya, apa sewa editor itu butuh biaya tinggi?
Soalnya, posisi gue masih SMA, blm bisa keluarin banyak uang.
Maka dari itu, setiap gue ditanya, "Kenapa self-publisher?"
Gue selalu jawab, "Nunggu bisa bayar editor."
Apa gue udah bener? Minta pendapat lagi yes :)
Sayang bro . Dengan diterbitkannya buku lo "banyak" orang jadi baca dan bisa mengkritik buku lo. Kalo disimpen sendiri gak salah, cuma komentarnya ya cuma dari teman2 lo doang yang gak bisa sepedas pembaca diluar. Kalo soal editor kayaknya terbitin dulu aja bro. Biasanya kalo diterbitkan dipublik ntar ada editornya dan tentunya gak perlu bayar. Jadi kalo diterbitin untungnya banyak. Dapat royalti, editor, dan komentar dari publik. Sekedar masukan bukan maksud menggurui. Salam peace love and gaul..
HapusKemaren abis ngerasa kayak gitu gue bang Al, gara - gara kaki gue udah cedera lamaaaa buanget, belum sembuh - sembuh, gue udah enggak bisa ngejalanin passion gue dalam Parkour. Setiap latihan gue merasa gue udah enggak bisa ngelakuin apa - apa lagi gara - gara kaki gue ini. Tapi kalau gue diem ajah dirumah gue merasa risih dan bosan. Gue ingin meriksain kaki gue ini ke dokter, tapi gue juga enggak mau ngerepotin orang tua gue, karena gue tau orang tua gue sekarang lagi dalam keadaan krisis. Jadi gue cuma bisa berharap kaki gue bisa sembuh dengan sendirinya atau lebih - lebih gue bisa menghasilkan uang sendiri melalui blog gue. Terimakasih bang Al, curhatan elo bisa jadi semangat gue. Oia Passion gue itu Parkour sama Nulis bang Al, kali ajah bingung sama curhatan gue hehehhe.
BalasHapusActually, everything starts from your mind. Cheer up! :)
HapusBang gw bentar lagi mw UN , besok senin malah haha , tp jujur bang malahan gw bosen bwt belajar , no passion :( , gmn bang ? Thanks :)) , mohon doanya jg yaa bang sm temen2 yg baca jg :)
BalasHapusBukan passion tapi kalo kewajiban mah nggak boleh ditinggalin juga~~
HapusLit,passion itu sebenernya apa sih? apakah itu sekedar ego semata? atau memang kata hati yang harus ditekuni? jujur lit sekarang ane lg bingung berat. ane udah kerja di salah satu bank terbesar di Indonesia. posisi ane sekarang juga lumayan kalau diliat dari gaji yg didapet ya. tapi jujur lit,ane ngejalanin ini semua berasa kagak ikhlas. ky ada semacam beban yg harus ane tanggung. akhir bulan ni ane punya rencana mau resign,tapi ane bingung mau jelasin ke ortu gimana. soalnya ortu ane tuh agak2 kolot,yang selalu berpikir bahwa kerja di bank tu keren dan punya prestige. ane cewe lit,ane juga mikir gimana nanti kalau ane udah nikah dan punya anak. siapa yang bakal ngurusin itu kalau bukan ane? dulu ni lit,pas awal2 ane lulus kuliah emang ane ngotot banget pengen kerja disini tapi setelah ane nyemplung ane kecewa berat sepertinya gk sesuai harapan ane. tolong bantu ane lit...thanks before...
BalasHapusHidup cuma sekali, kawan.. Lo mo ngabisin hidup lo itu untuk dinikmati, atau cuma dijalani aja?
HapusThe choice is yours. :)
Bang, gue suka nulis, suka nge-blog.. Walaupun ada passion lain juga sih (hehe)..
BalasHapusBahkan sekarang gue jadi pers mahasiswa bang..
Nah, tapi kok keliatannya gue semakin ngerasa nggak jadi diri sendiri ya.. Semakin hari rasanya tulisan gue semakin kaku aja gara-gara nulis berita..
Plis bang, tolong gimana caranya menemukan kesenangan dalam tulisan kembali bang..
tx before
Gue juga pernah jadi wartawan.. Hahaha. Dan gue pernah ngerasain kayak gitu juga. Cara ngatasinnya, bikin tulisan pribadi yang lebih banyak daripada berita yang lo tulis.
Hapusthanks buat sarannya, Bang. Gara-gara baca postingan lo ini, gue jadi buka-buka lagi draft yang sempet mandeg. =)) thanks!
BalasHapuscie kamtis :3
BalasHapusIni tahun ke 5 gw dalam perjuangan buat jadi dokter. Ya, 1 tahun lagi gw selesai.
BalasHapusYa, emang lama banget. 3,5 tahun kuliah gw udah bisa jadi sarjana, tapi gak guna, karena gw harus lanjut jadi koass 2 tahun, baru bisa punya gelar "dr" didepan nama gw.
Sempet jenuh? Pasti!
Tapi menurut gw, passion itu bisa lo bangun. Dengan mencari sisi menarik dari hal-hal yg selama ini lo lakuin. Kalo gw terkadang jadi gak jenuh kalo ngeliat berbagai macam kasus-kasus langka yg menarik. Atau ngerasa senang ngeliat pasien yg ngerasa ketolong banget sama kita.
Sampe sekarang pun gw gak ngerti passion gw disini atau bukan. Gw cuma jalanin apa yg ada aja.
Nah.. Ini pemikiran yang keren! (y)
HapusBelum tau banget sebenernya, bang. Nulis itu passion gue apa bukan. Tapi gue emang suka dan enjoy buat nulis.Gue juga suka baca. Apapun bacaannya. Tapi gue juga suka dan sama enjoynya buat ngotak atik komputer sampe komputer gue rusak sekalipun. Gue juga suka traveling. Enjoy juga. Gue suka coba coba gitu, bang. Yang kadang gue tinggalin gitu aja. Tapi habis itu gue nyesel ninggalin itu semua. Jadi, gue masih belum tau, bang passion gue itu apa. Gue cuma sering suka dan penasaran sama sesuatu yang keliatannya "beda".
BalasHapusKalo masih muda, wajar kok suka nyoba hal-hal baru. Tapi nanti ada masanya lo bakal pengin fokus ke satu hal aja. Saat lo udah bosen dengan hal yang aneh2.
Hapussetuju banget sama tulisan ifati,ini mewakili perasaan gue. Gue suka berbagai hal dari nulis,baca,treveling,musik juga. Gue juga suka tentang elektro....gue sering ngelakuin sesuatu hal yang bikin gue penasaran yang menurut gue menarik dan keliatan beda dan semuanya gue suka. Tapi gue juga masih bingung yang mana passion gue :)
HapusBang gue suka motivasi dari lo. Bang gue sempet bngung passsion gue kayak apa ?Gue belum bisa nemuin. Mungkin gue nya ya yg terlalu bosenan. Bang kasih solusi dong biar bisa tau passion nya kita sebenernya apa dan kaya gimana :| Thks
BalasHapusTurutin aja kalo hati lo pengin nyobain hal-hal baru. Ntar juga ada masanya lo pengin fokus ke satu hal. Kasus lo mirip sama kasus yang ditulis di atas lo.
HapusWah ini, passion emang kalo ditekuni bakal enggak kerasa. Makasih atas pencerahannya Bang.
BalasHapusGue suka sama tulisan ini bang, "Ketekunan itu pasti ada hasilnya. Kalo lo udah berjuang tapi ngerasa belum ada hasilnya, artinya lo masih kurang tekun."
BalasHapusKapan ya bang, kita bisa ketemu? Gue pengen ngobrol2 brg & sharing brg sama lo, bang.
http://www.ilhamkusumaning.com/
Ntar pasti ada kesempatan. Kan gue sering ngisi seminar atau bikin gathering. Santai..
HapusKalo gue ke kantor Nyunyu cuma main doang bisa gak, bang?
Hapushttp://www.ilhamkusumaning.com/
Langsung semangat bar moco. Emang bener bro, ora ono sing moco blog awake dewe ya ra papa. Kuwi ujian paling. Nak ora ono sing moco yo tak woco dewelah. Aku ae terhbur moco tulisanku dewe.. wiss cukup gawe konco pas sepi. Semangat bro. Tak tunggu buku kowe sing anyar... mengko nak terbit tak display paling ngsrep dewe nang gramedia... wkwk
BalasHapusBang, aku udah nulis 2 naskah buku, yg satu personal literate (pelit) n komedi horor..nah baru yg pelit yg aku kirim ke penerbit. Dag dig dug hati ini menunggu respon penerbit.. doakan smg diterbitin ya bang :)
BalasHapusAmin.. Dan kalo ditolak di satu penerbit, jangan nyerah yaaaa..
HapusAamiin..makasih ya abang..aku gak akan nyerah!
HapusGANBATEEEE :)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMas alit, thanks for this great post! Apakah passion juga bisa muncul dari cita2?
BalasHapusBisa dua-duanya.. Passion bisa menuntun kita untuk punya cita-cita. Dan cita-cita bisa jadi passion kita untuk mengejarnya.
Hapuswuih tampilan baru, mantap
BalasHapusBang Al... Aku sependapat banget sama tulisan kamu yang ini bang,
BalasHapus"Dari dulu gue nggak pernah bercita-cita untuk jadi karyawan di kantor-kantor besar, dengan pakaian rapi, sepatu mengkilap, dan dasi. Gue udah sempat mikir, sejak SD, SMP, SMA, Kuliah, hidup gue udah dijadwal. Hampir setiap hari gue kudu ngelakuin hal yang sama, bangun jam 6 pagi, terus kudu pulang di sore hari. Mau liburan, kudu nunggu tanggal merah, mau di rumah aja seharian, ntar boss marah. Gue nggak mau gaya hidup yang kayak gitu. Makanya gue milih untuk jadi penulis, yang bisa kerja di mana aja, kapan aja. Kerja sambil molor, atau cuma pake kolor. Ini hidup gue, yang boleh ngatur ya gue. Kalo saat muda gue lebih suka ngikutin jadwal daripada kemauan keluarga, apa kelak gue nggak bakal ditinggalin sama mereka juga di hari tua?"
Semoga aku cepet nemuin passion aku, sebelum telat :"
Inspiratif banget bg al.
BalasHapusEmang sih dlm menekuni sebuah bidang yg dia sendiri senang ngelakuinnya, ada aja orang/temen yg ngasih komentar pedes pd hasil yg akan dia peroleh. Padahal komen negatif dr temen seperti itu bukan berarti kita berbuat salah, tapi mungkin mereka kalah dgn kita, orang yang punya keahlian kuat dlm sebuah bidang.
Bingung pilih antara Blogspot sama Tumblr bang, saranin dong,,,,
BalasHapusnice one... *on going contemplate*
BalasHapusbang, apa passion itu bisa mengganggu pendidikan bang?
BalasHapusbang, passion itu bahasa indonesianya apa? gatau :(
BalasHapusbang kalo gaming itu passion bukan?
BalasHapusmenginspirasi banget bang. ada yang mau ditanya nih, bedanya hobi sama passion apa sih?
BalasHapuskan gini, misalnya kalau kita hobi dengan menulis. apa itu juga termasuk passion?
Ka alitt. Cerita ya. Aku tahun ini mau coba ikut tes ptn lagi. Ya, aku alumni thn lalu. Jum'at kemarin baru aja resign dari kantor krn mau fokus ke tes ptnnya. Nah aku lg bingung buat milih jurusan.
BalasHapusAku sukaa bgt hal hal yg berhubungan sama majalah, radio gitu atau ada acara kaya book fair semacamnya itulah. Suatu saat pengen kerja di penerbit radio atau majalah gitu. dari kecil udh suka denger radio, bayangin jd penyiar bahkan suka cuap cuap sendiri ala penyiar gitu sendiri terus direkam haha. Pengrn jg jd jurnalis, redaktur di sebuah majalah remaja. Makanya aku suka ikutin acara majalah gitu dan senenggg bgt rasanya. Cocoknya komunikasi dong ya berarti? nah tapi aku lulusan smk akuntansi. Udh terlanjur kecemplung. Kalo dibilang menikmati apa engganya sih yo menikmati aja soalnya aku suka angka angka juga. Jadi aku bingung. Komunikasi atau akuntansi/ekonomi gitu. kadang aku mikir takutnya hal hal yg aku suka itu cuma apa yaa minat aja. Tp bakatnya gimanaa. Cuma bakat kan bisa diasah yaa. Aduh taudeh bingung aku
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapuspassion ?? bedanya ama jati diri apa litt ?? gua seneng baca, tapi gua ga pinter "mempersulit" kalimat yang mau gua ungkapin, gua juga seneng yg namanya ngoprek2 hape, nahh...gua ngerasa disini passionnya, tapi ga tau kerjaan apa yang cocok dengan passion gua yg ini ??
BalasHapus"Sejak dulu, gue selalu yakin bahwa Tuhan nggak bakal nyuekin orang yang bener-bener tekun." <---- waduuhhhh nampol banget ini!
BalasHapusnice share, thanks.
*sedang dalam masa pencarian passion*
Alhamdulillah akhirnya nemu juga artikel tentang passion yg mudah dipahami dan direnungi.
BalasHapusCongrats ya bang buat elo! Gue salut banget. Dari awal meskipun ga awal2 banget gue lumayan rajin ngikutin kisah lo. And, sure it's really inspiring me.
Dari kecil, gue udah hobi baca buku. Ketika di kehidupan nyata, gue gak bisa dapetin apa yg gue harapkan, di dalam buku, gue selalu menemukan harapan-harapan baru, seperti sedang berada dalam sebuah kehidupan yg lain, yg bisa mengabulkan harapan2 gue.
Lambat laun akhirnya gue jd kepikiran, gue pengen juga ikut berperan di "kehidupan yg lain" itu. Gue pengen jd penulis. Gue pengen menyumbangkan sesuatu untuk orang lain.
Sekarang gue udah kuliah, gue mikir, ini dia saat2 yg paling pas untuk terjun di kehidupan itu.
Gue udah coba nulis cerpen, ikut lomba nulis iseng2 berhadiah di twitter, bahkan sampe ikut pers mahasiswa segala.
Tapi sumpah, sampai detik ini pun gue gak bisa nulis. Tulisan gue mampet, garing, membosankan, jelek. Gue jd down bang, sedari kecil yg gue tau cuma membaca, baca dan membaca, jarang gue nulis. Paling gue nulis diary, itu aja alaynya setengah mati.
Gue mesti gimana bang? Tulisan gue membosankan :( tapi gue masih pengen banget nulis. Menulis untuk dibaca orang. Apa iya passion gue itu nulis bang? Ada gak passion membaca? Bisa nyumbang apa gue kalo cm baca buku bang?
Gue gak pengen jd penulis yg membosankan bang :(
Passion saya juga di bidang menulis. Selama ini saya juga pernah membuat novel (belum diterbitin) dan masih sering ngeblog. Untuk sementara, saya mau merajinkan dulu buat blogwalking, biar blognya rame dan nulisnya semakin semangat karena ada yang nunggu postingan terbaru syaa. Kalau untuk novel, nabung dulu buat ngirim ke penerbit, soalnya duit-duit masih buat memenuhin keperluan kuliah.
BalasHapusJujur, passion saya sedang macet. Dan yang membuat macet ya saya sendiri, jarang nulis, lebih suka terhadap hal lain. Tapi mulai April ini Insya Allah saya akan melakukan perubahan untuk diri saya, terutama menguatkan passion saya dan menekuninya.
Yang saya sadari bahwa selama ini saya masih kurang tekun banget.
Terima kasih banyak buat postingannya, menginspirasi sekali, minimal menyadarkan saya untuk bangkit kembali.
seru baca2 komennya :)
BalasHapusUWIH....
BalasHapustampilan blognya keren banget...
www.ikhsnaicus.blogspot.com
Mmm.... itu artikel yg di majalah kayaknya ada yg salah ya, Mas. Buku Shitlicious kayaknya diterbitin Gradien kan, bukan Gramedia....
BalasHapusBtw, dulu aku pernah ngirim e-mail ke Mas Alitt, nyoba minta endorse untuk naskahku. Mungkin inbox Mas Alitt penuh banget ya, jadi emailku nggak kebaca dan nggak kebales.
Tapi Alhamdulillah bukuku udah terbit. Dan nggak disangka, kemarin penerbit ngabarin bahwa penjualan 2 bulan pertama ini bagus. Wah, terharu banget rasanya, ternyata ada yg mau baca tulisan-tulisanku :')
Mas Alitt pasti tahu banget dengan perasaan haru itu, hehe... :D
Gue, secara alhamdulilah, sudah menemukan passion nih Lit. Menulis mungkin salah satunya. Meskipun mungkin dianggap 'ngga wajar' sama orang lain dan orangtua, gue tetep bantai terus. Mudah-mudahan bisa konsisten. Karena dulu, pas awal-awal nemuin passion gue dalam Card Flourish, orangtua ngga setuju. Dan setelah gue belajar dan belajar, akhirnya mereka setuju. Semoga juga dengan gue konsisten menulis, mereka juga bisa jadi setuju dan wajar tentang passion gue yang ini. :))
BalasHapusMakasih bang buat tulisannya yang satu ini. Membuka pikiran gue akan passion. Makasih banget pokoknya :')
BalasHapusSemoga buku ke-2-nya sukses ya. Aamin.
BANG! Jujur aja, dulu banget awal-awal gue liat blog gue cuma mikir, "apaan yang menarik sih dari sekedar cerita tentang kesialan?"
BalasHapusTapi makin kesini, gue tahu lo orang yang luar biasa dan gue jatuh cinta sama setiap tulisan blog lo. Gue selalu suka setiap lo posting sesuatu yang baru. Dan tulisan lo makin mateng dan bermakna.
Doain gue juga ya semoga gue bisa seperti lo mewujudkan apa yang emang bener-bener gue pengenin. Makasih banget bang, gue selalu belajar dari postingan2 lo :")
Terimakasih Bang Aliiiiit, ada disaat yang tepat aku ngebaca postingan ini :'> Oh iya, headernya lucukk hehehehe^^
BalasHapusi'm your silent reader bang, selalu suka sama postingan lo, sukses ya !
BalasHapusbang, gue punya blog tapi sekarang jarang update, karena gue terburu-buru mau bikin buku, nah orientasi gue sih ke novel, sekarang novel gue udah jadi, 14 BAB, tp belom berani masukin ke penerbit, ohh iya, dalam novel itu gue selipkan PUISI karya elo bang "bukan keadaan pembunuhnya, tapi akulah pelakunya", gakpapa ya? hehe
BalasHapusBener bang, kalau kita tertarik pasti sukarela ngejalaninnya, walau hasilnya belum kelihatan :)
BalasHapusgue kesulitan cari passion nih bang.. tampilan blognya fresh bang,, gue suka.
BalasHapusMas Super Sekali :) Gue dari dulu mau bisa jadi penulis, tapi gue sempet putus asa gara-gara ya itu tulisan gue gak ada yang baca.. Tapi setelah gue baca postingan lo yang ini dan tentang kerasnya hidup lo dulu sampe sukses sekarang. Semangat gue buat nulis tergugah lagi..
BalasHapusOh iya mas Alitt buat bukunya Relationshit awal mei gue tunggu ya dan bakal gue rampok ditoko buku terdekat :p
Keren mas alitt...
BalasHapusJadi tambah semangat deh hari ini :)
widiihh.... interface blognya makin keren, tulisannya juga makin keren..
BalasHapussalute for you dah bang :D
bang alit kalo gue mau sharing about passion sama abang boleh gak ? kalo boleh minta email nya dong bang. Thank you :)
BalasHapusbang Alitt emang orang yang paling pas buat dijadiin inspirasi setiap orang yang pengen jadi penulis. walaupun sibuk, masih aja sempet buat nulis di blog,,,
BalasHapusini postingan yang keren, bikin gue makin semangat buat terus nulis..
orangtua lo mendukung banget, ya bang? :D
BalasHapusgw udah baca buku lo yang skripshit. ternyata hal2 buruk di masa lalu bisa kita jadiin bahan buat tulisan. keren bro....
BalasHapusHehehe.. Entah kenapa gue enggak terlalu sedih kalo gak ada yg comment di blog gue.. Karena tujuan gue ngeblog, selain gue hobi nulis, gue juga hobi kepo kasih info ke orang2 tempat wisata makan dan liburan.. Jadi selagi gue masih liat trafic blog gue adalah orang2 yg benar2 mencari infomasi tsb, lalu mereka baca post gue, gue udah cukup seneng, karena berarti gue udh bisa berbagi info sama mereka :-)
BalasHapusGue punya cita-cita sebagai penulis, Bang. Dan biasanya gue kalo ngetik apapun itu pas tengah malem menjelang pagi. Ngetik enggak sadar lah istilahnya. Jadi gimana cara buat nambahin passion kalau datengnya tengah malem? Apa itu bisa disebut passion?
BalasHapusOh iya bang kalau urusan nge-blog sih belom rajin banget tapi kalau sebulan sekali itu udah wajib buat gue :D Cuman kalo isi blog gue itu yaa tentang passion gue yang suka sama musik juga. Alhamdulillah, lumayan juga yang baca dan kasih gue rekomendasi musik. Dan selama ini orang yang menyemangati gue untuk nge-blog sebulan sekali itu Bang Alitt :)
Suka banget deh sama blognya Bang Alitt :D
kamu super mas. sekian
BalasHapus"Hal yang ngangenin dari main diary adalah, tukeran diary sama teman-teman. Terus di sana, kita ngisi biodata kita. Mulai dari nama, tempat tanggal lahir, makanan favorit, minuman favorit, sampai kesan-kesan kita kepada teman yang punya diary ini."
BalasHapuskayak kakak gue bang, kalian segenerasi ya, hahaha
di diary masa kecil kakak gue banyak tulisan temennya yg nulis biodata disana..
gue juga sempet ikut2an curhat dibuku diary-nya kakak gue itu, dg tulisan yg masih acak adul ga jelas, wkwkwkwk
Mantap, Lit... :)
BalasHapusdi gramed kota gue, skripshit udah cetakan ke 10 bang, bukan kedelapan lagi -,- serius..
BalasHapusBang, blog lo yang ini sangat amat teramat menguatkan dan jadi penyemangat banget untuk yang mempunyai passion dalam menulis. Gue suka banget baca novel dan menulis, tapi ada kalanya orang-orang disekitar gue bilang gini, "Yaampun Clar, apa sih enaknya baca novel? apasih enaknya nulis? apa gunanya untuk lo pas di hari kerja? ngga guna Clar." Dan jujur, terkadang gue down bang, tapi lama kelamaan gue ngga terlalu mikirin komentar manusia-manusia itu dan malah sekarang gue mulai menulis di blog gue clarasagala.blogspot.com
BalasHapusYaa, tulisan seorang pemula sih bang, tapi sesuai kata lo, kalo gue tekuin passion menulis gue pasti ada hasilnya. Yang gue mau tanya, yaa sebenernya pernah gue tanya di post lo yang lain, tapi ngga lo bales bang :( Gini, pas menulis di blog gue sering banget apa ya? Bisa dibilang labil bang. Pas gue udah selesai nulis dan gue baca ulang, selalu aja ada ide-ide baru yang muncul dan minta dimasukin dalam tulisan gue itu, dan terkadang bikin gue bingung. Itu gimana cara ngatasinnya bang? Gue butuh jawaban dan saran dari lo bang. Makasih :)
blog : clarasagala.blogspot.com
Luar biasa bang blog loe kali ini ngena banget, jujur gue juga baru-baru ini jadi suka ngeblog. sebenrnya gue jugsa suka sedih kalo blog gue udah selama ini tapi ga ada yang coment atau pun apa di blog gue tapi menurut gue ngeblog itu bukan hanya sekedar butuh coment tapi tentang kepuasan kita yang bisa curahin ide-ide liar yang bergentayangan
BalasHapusmakasih bang hampir semua isi postingan di blog loe pasti ada kata-kata yang bikin gue jadi terinsvirasi
Alhamdulillaah aku wis kerjo berdasarkan passionku. Tenguk tenguk nggawe kolor tok wis iso kerjo ndik kamar sebagai tukang nggambar vector wajah. Semua juga gara gara blog. Aku sering ngaplod karyaku ndik blog trus tiba tiba enek sing mesen. Trus gara2 google, aku entuk klien yg jumlahnya sudah ribuan. Dari klien lokal sampe luar negeri lid. Hebat ya internet ituuuh..
BalasHapusKebetulan enek sing nawari nggawe buku tutorial vector sih, cuman aku jik ra kober nglayani klienku sing antrinya sampe 2 minggu.. Weheeheh.. Tawaran bikin buku tutorial itu datang soale selain cuma pamer karya aku juga bikin tutorial vector corel draw (yang sejak itu, 2008, akulah yg pertama kali bikin tutorial vector pakek corel draw di Indonesia, ada yg bikin duluan tapi pakek photoshop).
Aku wis kiro2 limangtahun dodolan jasa vector wajah. Alhamdulillaah wis iso tuku gejet gejet idaman. Saiki duikku tak tabung digawe liburan setiap satu atau dua bulan sekali. Haha kereeen yaaa...
Salah satu orang yg menginspirasi ku lanjut buat ngeblog karena bang Alit... karena keyakinannya bisa jadi jadi sukses dari ngikutin Passion itu bisa terwujud...
BalasHapusIya bang saya ngga ikut2an kok... skrng emang penuh gairah banget nulis di blog, dan rencana mau nulis jg buat di jadiin buku kelak..
Gue makin semangat setelah mmbaca postingan ini bang...
I LOVE MY PASSION and I LOVE BANG ALIT #eh
Menulis emang bukan bagian dari profesiku, tapi dari menulis aku nemuin kelegaan. Aku sendiri juga seneng nulis di blog, walaupun dikatain sama temen-temen. Dibilang melankolis lah, sok puitis lah. Aku ga pernah peduli sama apa kata mereka, soalnya aku mau jadi vampir. Biarkan nanti raganya aja yang di dalam nisan, tapi jiwanya tetep abadi dalam tulisan. Dalam hidup emang sedikit perlu ngeliat ke belakang, buat liat udah sejauh mana kita jalan ke depan. Salah satunya dengan membaca kembali tulisan-tulisan lama kita sendiri :)
BalasHapusAnyway, thanks bang Alit buat tulisannya, jadi ngingetin untuk rajin-rajin ngobrol sama diri sendiri lewat blog :')
"Keberuntungan adalah Akumulasi dari Percobaan dan Usaha"
BalasHapusUntung aja nemu blog ini padahal ini malam UTS gue tapi blog ini kaya nya harus gue baca soal nya isi nya benar terjadi di hidup gue nyata dan gue banget . Trima kasih bang alitt
BalasHapusannyeong alit sumanto... eh susanto maksud aku.
BalasHapusaku boleh tanya kan?
aku tuh suka nulis, kalo udah nulis seru-serunya aku bakalan gak tau hari sedang siang atau malam.
tapi masalahnya aku nulis tu mood-mood tan.
terus aku juga sering kesusahan dalam menuangkan ideku ke tulisan. aku kesusahan dalam memilih kata-kata.
apa aku kurang baca ya? karena selama aku suka drama korea aku gak pernah beli dan baca buku lagi. kecuali buku pelajaran murid disekolah -_-
aku mesti gimana ya? apa aku harus banyak baca. karena aku mulai malas baca. kecuali tulisannya bagus dan mengundang rasa penasaran aku aja . yup seperti tulisan kamu yag ini.
plis di answer ya bro!
(^_^)
Mungkin harus belajar melawan mood, jadi penulis jgn Moody :)
Hapuskalo nulis, butuh waktu brp mas?
BalasHapuskeren mas...
BalasHapusaku juga dulu suka nulis diary, tapi sekarang udah beralih ke diary online juga.. di www.blogbetmen.com (duh kok promosi). alasannya yaa itu, pengen berbagi cerita terlepas dari apakah dibaca atau gak, yg penting diary itu ada media penyimpanannya soalnya kalo dlm bentuk buku takutnya ilang... hehe
Bang aliiittt... tulisan nya keren banggg... alhamdulillah blog gue ada yg baca n komen mskipun cuma dkit. Hehehe.. tp gpp lha yg pnting udah ada yg peduli.. mampir k blog ku ya bang aliitt.. aku jg udah lama ga ngpost :(
BalasHapusBang, gue belajar banyaaakk bgt hanya dgn baca tulisan lo yg satu ini. Tentang passion, jg ttg dunia menulis. Gue dari SMP (sekarang udah kuliah semester 2) sangat mengimpikan kalo suatu saat gue bakal jd penulis. Well, gue mulai curhat di binder. Mulai dr sekedar nulis satu-dua kalimat utk menumpahkan perasaan sampe cerita dua lembar di binder tsb. Sampe akhirnya gue coba-coba nulis di blog. Ya, walaupun awalnya modal narsis nyeritain hidup sendiri di internet tanpa ada yg baca, gue coba utk tetep nulis. Gue anggap itung-itung melatih tulisan gue. Alhamdulillah, viewersnya semakin hari semakin banyak. Dan udah tiga tahun belakangan ini gue menulis novel (tapi selalu ditolak. Iya, gue udah coba beberapa kali kirim ke penerbit). Tp gue yakin gue bisa menaklukan paling tidak satu penerbit utk membukakan jalan gue utk jd penulis. Menulis udah jd passion gue sejak gue masih cari jati diri. Terima kasih untuk ceritanya bang, doain gue bisa hidup dari dan untuk passion gue.
BalasHapusCerita lu jama sekolah tu gue banget bang, gue juga suka nulis dari jaman SD dulu. Dulu gue suka bikin cerpen ala anak2 sekolah gitu tapi kenapa ya makin kesini gue makin susah buat nulis dan cerita. Dulu rasanya bebas mau ceritain apa aja, tapi sekarang kebanyakan mikirnya, bikin blog pun jadi tempat sarang laba-laba doank. But, thanks eniwey buat tulisan ini, bikin gue semangat lagi buat nulis.
BalasHapusmas tlng dbales ya,,,saya punya mslah ama niat yg slalu stngah2,,n gak pernah tau passion saya dimana,,,tlng pncerahannya mas
BalasHapusAbis baca postingan ente, ane jadi langsung semangat, bang buat nulis lagi setelah beberapa lama fakum :') inspiratif banget banget, makasih bang Alit :D
BalasHapusBang terima kasih untuk tulisannya yg indah. Mampu bangkitkan semangat gue untuk nge blog. I do appreciate your words.
BalasHapusbang lu itu inspirasi kedua gua buat bikin blog bang thanks banget buat motivasinya ...
BalasHapussyukron bangettt bang bangggg :)
kadang kita cuman ngeliat orang dari hasil usahanya,,,bukan prosesnya,,:)
BalasHapusYang lu rasain dulu, sekarang gue rasakan, hoby ngeblog dicibir dan di pandang sbelah kaca mata :( tapi apa mungkin nanti bisa kaya lu sekarang..
BalasHapusbegh, mantep banget bang. Jadi semangat lagi ane buat ngeblog, sadapppppppp
BalasHapuscurhatan lo inspiratif lit.
BalasHapusgue minta saran lo nih, gue mahasiswa tingkat akhir, dan lagi males-malesnya bikin skripsi (biar judul udah dapet juga).
kenapa gue males? karena gue gak "mudeng" tentang semua teori yang dijelasin diperkuliahan. Kuliah gue juga "awur-awuran". Yang jarang masuk tapi TA doang lah, yg konflik sama dosen lah, yg IP jeblok lah.
Kenapa gue gitu? karena gue sedari awal emang gak suka kuliah di bidang ini (kuliah IT).
Gue masuk IT niat awalnya cuma pengen nyeneingin orang tua doang sih karena ketrima di PTN.
Gue ngejalanin kuliah yang ngebosenin, malesin banget.
Tapi untungnya gue ketemu temen-temen yang sama "gilanya" pas kuliah di sini.
Gak tau ini passion gue atau bukan, tapi gue suka kalo ngumpul bareng, interaksi langsung sama mereka temen-temen gue, ngobrol gak jelas buat ngetawain yang gak jelas pula, ngebahas suatu hal sampe mendetail, pokoknya asal ngumpul dan ngobrol.
Gua malah lebih suka melajarin hal-hal yang kaitannya sama budaya, seni, bahasa, yang gitu gitu deh.
Ya walaupun masih sulit buat praktekin ngomong langsung pake bahasa Inggris, dan grammar gua juga acak-acakan, tapi banyak yang bilang kemampuan gua berbicara jauh lebih unggul dibanding kemampuan gua ngitung.
Gua pun ngerasa gitu, dari jaman SD nyampe sekarang, gua paling ogah suruh ngerjain PR Matematika dibanding Bahasa Indonesia atau PPKn.
Permasalahannya, skripsi gua "mandeg", dan gua mulai punya fikiran yang mungkin kejauhan, seperti, mau jadi apa setelah gua lulus nanti? Gua bisa apa? Gua mau ngapain setelah lulus nanti? Padahal buat bikin skripsi masih males, malah jadi doyan belajar grammar lagi.
Gue aneh gak sih, lit?
Sekarang, gue mesti ngapain?
bang, sebenernya gue udah kurang lebih setaun ngeblog,tujuan gue buat ngeblog juga sama kaya lu, buat curhat2 gitu deh bang, dan ini gue gapernah ngerasa bosan buat ngepost lakuin rutin banget.
BalasHapusDibandingin temen2 gue yang pada ikut2an bikin blog sih gue yang masih rajin ngepost, soalnya temen2 gue udah banyak yang berhenti ngeblog sedangkan gue masih asik ngurusin blog gue. Gue bingung bang, apa iya sih passion gue nulis juga, soalnya setau gue sih gue gabisa nulis, tapi dari pendapat temen2 gue yang ngebaca post-an gue katanya blog gue lumayan bagus
bang, sebenernya gue udah kurang lebih setaun ngeblog,tujuan gue buat ngeblog juga sama kaya lu, buat curhat2 gitu deh bang, dan ini gue gapernah ngerasa bosan buat ngepost lakuin rutin banget.
BalasHapusDibandingin temen2 gue yang pada ikut2an bikin blog sih gue yang masih rajin ngepost, soalnya temen2 gue udah banyak yang berhenti ngeblog sedangkan gue masih asik ngurusin blog gue. Gue bingung bang, apa iya sih passion gue nulis juga, soalnya setau gue sih gue gabisa nulis, tapi dari pendapat temen2 gue yang ngebaca post-an gue katanya blog gue lumayan bagus
nice post.... saya juga hampir sama sih, menulis di blog karena ingin mengekspresikan keadaan atau pengen menulis iseng saja. Walaupun di setiap posting yg koment sedikit atau bahkan tidak ada tapi sebodo teuing, hehehe.. maju terus.. salam sukses
BalasHapusSama seperti aku sekarang kak... Nulis sendiri baca sendiri.. Haaaaaaaa -_-
BalasHapusgue masih kurang tekun neh, hits gue masih 16000an
BalasHapusWaah makasih mas tulisannya yang menginspirasi.
BalasHapusSaya juga baru mulai ngeblog tahun lalu dan masih sepi2 aja itu blog :( tapi coba konsisten untuk ttep nulis di blog walaupun sebulan cuman satu tulisan, hehe
Bang bagi ilmunya tentang karya tulisan dong.
BalasHapusGue juga sering nulis tapi sering buntu di tengah cerita.
Dan akhirnya bikin gue gak tau mau nulis apa
Terima kasih tulisannya, inspiratif sekali. Karena saya hobi nonton sepakbola dan racing, juga hobi nulis, jadi sepertinya paling pas kalau buat tulisan tentang pertandingan sepak bola atau review balapan..
BalasHapusBolaVada
BalasHapusPromo Freechip Lebaran Idul Fitri 2017..
100 User ID tercepat..
Menangkan 50K..
Dapatkan pada Tanggal 26 - 27 Juni 2017..
Mainkan Sekarang juga!!
Hubungi kami melalui:
BBM : D89CC515
Whatsapp : 0812-9727-2374
LINE : BOLAVADA
Facebook : BOLAVADA
Pasang Taruhanmu Malam Ini Hanya Di www(dot)updatebetting(dot)co
BalasHapusUntuk Info Cara Daftar Silahkan Hubungi CS Kami Di Bawah Ini :
BBM 7ACD8560, Whatsapp (+855) 979542957, Line Updatebetting
AJOQQ menyediakan 8 permainan yang terdiri dari :
BalasHapusPoker,Domino99 ,BandarQ,BandarPoker,Capsa,AduQ,Sakong,Bandar66 ( NEW GAME )
Ayo segera bergabung bersama kami di AJOQQ :)
Bonus : Rollingan 0.3% dan Referral 20% :)
Gypsum designer providing innovative building solutions to meet the demands of customers for sustainable performance solutions. Gypsum designer Inc. is a key resource for architects, contractors, and design professionals.
BalasHapusNice post gan ....
BalasHapusNumpang promo ya gan .....
Kami adalah salah satu kontraktor penyedia jasa desain dan produksi booth pameran di Jakarta yang sudah terbukti mampu untuk selalu memberikan pelayanan prima dalam setiap menawarkan solusi desain serta membantu pembangunan booth berkualitas dalam rangka kegiatan promosi perusahaan- perusahaan di Jakarta dan sekitarnya.
Keunggulan pelayanan kami :
- Menawarkan perencanaan konsep ide desain yang briliant.
- Merancang desain dengan konstruksi aman, sirkulasi nyaman & visualisasi "eye catching" yang mampu menarik setiap pengunjung.
- Harga kompetitif.
- Tenaga tukang yang sudah berpengalaman.
- Pengerjaan profesional, cepat dan bertanggungjawab.
- Hasil kerja maksimal dengan kualitas terbaik.
Untuk lebih jelasnya, bisa search di situs kami.
Yexpoindo Desain
Segera hubungi kami untuk mendapatkan pelayanan pembangunan booth terbaik !
#kontraktorpameran #kontraktorinterior #standpameran #boothpameran #partisipameran #jasadesain #produksibooth #displayproducts